Setiap orang daripada kita suka dan ingin mencari ketenangan. Ketenangan adalah satu perkara yang abstak atau tak sama antara satu sama lain. Ada orang rasa tenang kalau dok tepi pantai, ada orang rasa tenang apabila bersendirian, ada orang rasa tenang apabila berada dekat dengan orang yang tersayang. Bagi yang beriman dia rasa tenang apabila dekat dengan Allah. Keimanan itu sendiri sudah pun satu ketenangan, cuma tak semua yang dapat. Ia diistilahkan sebagai kemanisan iman. tak siapa dapat mengambarkannya kecuali dapat merasainya sendiri, macam manai gula, macam mana kita dapat tahu kalau kita tak pernah rasa manisnya gula.
Ketenangan itu adalah anugerah daripada Allah, orang bukan Islam pun ada yang dapat ketenangan, Allah bagi semua manusianya untuk merasainya, Namun ketenangan dan keimanan hanya Allah bagi pada orang Islam yang terpilih sahaja. Alangkah bahagianya kalau kita terpilih.
Cara untuk medapat ketenangan melalui iman ialah kemanisan iman.Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Ada tiga hal, yang jika tiga hal itu ada pada seseorang, maka dia akan berasakan manisnya iman. (Iaitu) Allah dan Rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali kerana Allah; benci untuk kembali kepada kekufuran selepas Allah menyelamatkan darinya, seperti bencinya jika dicampakkan ke dalam api.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik ra)
Ini lah benda-benda ( perkara) yang payah untuk kita buat. Mencintai Allah dan Rasul lebih daripada segalanya. Tak terdaya kita untuk menyentuhnya tapi tak mustahil, masalahnya hanya yang Allah pilih saja yang dapat. Oleh itu kita juga harus tanya adakah kita dipilh oleh Allah SWT. Untuk mendapatnnya hatipun harus bersih. Cantik sungguh hati yang bersih. Mengikut ulama hati yang bersih akan dapat jika kita :
- Membaca al-Quran dengan merenungkan dan memahami maknanya.
- Qiyamullail .
- banyak beristighfar .
- Berkawan dengan orang yang jujur mencintai Allah dan orang salih.
- Kurangkan makan
Ini adalah list yang kita boleh masukkan ke dalam dairy hidup kita. Satu bentuk senarai yang memang kita boleh buatpun tapi adakah kita membuatnya. Ambil satu. Berapa masa kita peruntukan dalam hidup kita untuk baca Al-Quran dan menghayati maksudnya. Tanya diri dan jawab sendiri. Jika soalan yang pertama pun belum tentu kita jawab, tak payahlah rasanya nak tanya soalan yang berikut.
Selamat bermuhasabah
No comments:
Post a Comment