Thursday, October 09, 2003

Ukhti..., renungkanlah!





----------------------------------------------------------------------



Saudariku muslimah, salah seorang darimu pernah berkisah, renunglah mudah-mudahan kita boleh mengambil faedah.



"Mulanya hanyalah perkenalan dan percakapan biasa melalui telefonon. Semakin lama berkembanglah pembicaraan sampai pada kisah cinta dan selok-beloknya. Dia pun kemudian mengungkapkan cintanya dan berjanji akan meminang saya. Dia meminta agar boleh melihat wajah saya, terus saya menolaknya. Dia mengancam akan memutuskan hubungan. Akupun menyerah. Kukirimkan fotoku serta surat-surat yang begitu manis penuh rayu. Surat menyurat pun berlangsung selalu. Sampai akhirnya dia meminta untuk berjumpa dan jalan berdua dengannya. Aku menolak dengan keras. Tapi dia mengancam akan menyebarluaskan foto-foto saya serta surat-surat saya dan suara saya yang dirakamnya ketika kami bercakap-cakap melalui telefon. Akhirnya akupun keluar pergi bersamanya dengan tekad agar pulang segera secepatnya. Ya, akupun pulang akan tetapi dengan membawa aib dan kehinaan. Ku katakan padanya: Nikahilah aku! Sungguh ini adalah aib bagiku. Maka dia menjawab dengan segenap penghinaan, ejekan dan mentertawakan: "Sesungguhnya aku tidak akan menikahi wanita pezina.



Saudariku yang mulia, jika engkau memang memiliki akal untuk berfikir maka dengarkanlah nasehat berikut ini:



Janganlah engkau percaya bahwa pernikahan akan mungkin terlaksana hanya karena perkenalan dan percakapan kosong melalui telepon. Kalaupun memang ini terjadi maka akan mengalami kegagalan, kegawatann dan penyesalan.



Janganlah engkau percayai seorang pemuda ketika dia mulai menampakkan kejujuran dan keikhlasannya dan menyatakan sangat menghargai dan menjunjung tinggi kehormatanmu tapi dia mengkhianati keluargamu dengan menelefononmu dan mengajakmu jalan bersama. Jangan kamu percayai dia ketika dia mulai menyatakan cinta dan berlemah lembut dalam pembicaraannya. Sungguh dia melakukan semua itu dengan tujuan-tujuan busuknya yang nampak jelas bagi orang yang berakal. Akankah dia benar-benar menjunjung tinggi kehormatanmu sementara dia mengajakmu berjumpa dan jalan bersama padahal engkau belum halal baginya?



Janganlah engkau percayai para penyeru emansipasi yang mengharuskan adanya cinta sebelum pernikahan.



Ketahuilah bahwa cinta yang hakiki adalah setelah menikah. Adapun selain itu, umumnya adalah cinta yang penuh kepalsuan. Cinta yang dibangun di atas dusta dan kebohongan, semata-mata untuk bersenang-senang memuaskan hawa nafsu yang tak lama kemudian akan nampaklah kenyataan yang sesungguhnya. Berapa banyak keluarga yang hancur berantakan padahal mereka telah berpasangan sebelum akad pernikahan dan berjanji akan setia berkasih sayang sepanjang zaman? Bahkan berapa banyak pula pasangan yang berantakan sebelum sampai pada pelamin dicemari hilangnya kehormatan yang dibanggakan?



Al-Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam Shahihnya bahwa Nabi SAW bersabda: "Pada suatu malam aku bermimpi didatangi dua orang. Keduanya berkata kepadaku, Pergilah! -kemudian beliau menyebutkan haditsnya sampai pada sabdanya SAW -: "Kemudian kami mendatangi bangunan seperti tanur yang di dalamnya terdengar suara gaduh memekik. Kamipun melongoknya. Ternyata di dalamnya terdapat pria dan wanita telanjang yang disambar oleh lidah api dari bawah mereka. Ketika lidah api itu mengenai mereka, merekapun memekik kepanasan dan kesakitan. Ketika Nabi SAW menanyakan hal tersebut kepada malaikat, mereka menjawab: "Adapun pria dan wanita yang ada di tanur tersebut mereka adalah laki-laki dan wanita pezina.

Maka apakah engkau ingin menjadi sebahagian dari mereka wahai saudariku muslimah?



Jauhilah bercakap-cakap tanpa keperluan di telefon karena sesungguhnya Allah merakamnya demikian juga syaithan dari jenis manusia pun merakamnya. Mereka para petualang cinta akan menggunakannya sebagai alat untuk menindas kita agar kita mau mendengar mereka dan mentaati mereka. Qiyaskan juga ke dalamnya chating yang tiada guna dan hanya membuang waktu semata.



Hati-hatilah, janganlah engkau ambil foto dirimu kecuali karena suatu hajat dan janganlah terlalu mudah engkau sebarluaskan fotomu dengan segala bentuknya karena hal tersebut merupakan senjata yang paling berbahaya yang digunakan oleh serigala manusia sebagai alat untuk mengancam dan menindas kita.



Jauhilah olehmu untuk menulis surat-surat cinta karena hal itu juga merupakan sarana yang digunakan oleh mereka.



Hindarilah majalah-majalah dan kisah-kisah cinta yang rendah, hina penuh aib dan cela. Sungguh di dalamnya terdapat racun yang membinasakan yang tersembunyi di balik indahnya halaman yang warna-warni serta kertas yang halus berkilap dan wangi.



Jauhilah menonton wayang-wayang dan film-film yang hina, yang hanya menonjolkan kemewahan serta gemerlapnya dunia, menyajikan kisah cinta dengan lakonan yang justru merendahkan martabat wanita. Jauhilah semua itu karena hanya akan merusak akhlak, kehormatan, serta rasa malumu.



Hati-hatilah, janganlah engkau pamerkan auratmu dan janganlah engkau terlalu sering ke luar rumah dan ke pasar-pasar tanpa ada keperluan mendesak yang menuntut untuk itu. Sungguh hal itu hanya akan menjerumuskanmu ke dalam murka Rabbmu.



Janganlah berdua-duaan dengan lelaki di dalam kereta ataupun di pejabat Janganlah sekali-kali engkau membela diri dengan beralasan bahwa ini darurat. Bertakwalah, karena barang siapa yang bertakwa kepada Allah, akan dijadikan baginya jalan keluar dari segala permasalahannya.



Hati-hatilah engkau wahai saudariku dari teman yang jelek. Cari dan bergaullah dengan temanmu yang shalihah yang akan membimbingmu kepada keridlaan Rabbmu dan senantiasa mengingatkamu agar tidak terjatuh pada perkara yang akan mendatangkan murka Rabbmu.



Saudariku yang mulia,

Hati-hatilah dari segala kemaksiatan dan dosa karena hal tersebut merupakan sebab hilangnya nikmat, mendatangkan musibah, dan merupakan sebab datangnya kesengsaraan serta adzab yang membinasakan.



Persiapkanlah dirimu untuk menghadapi malaikat maut dengan banyak bertaubat dan beramal shalih, sungguh engkau tidak tahu kapan giliranmu akan tiba.



Saudariku,

Setelah engkau baca nasihat di atas maka ketahuilah bahwa pintu taubat senantiasa terbuka bagi siapa saja yang benar-benar ingin bertaubat. Allah berfirman: "Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas akan dirinya (berbuat dosa), janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesunggunya Allah mengampuni dosa seluruhnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Az-Zumar : 53)



Maka apabila engkau wahai saudariku telah tenggelam dalam suatu kemaksiatan dan dosa, segeralah bertaubat dengan taubatan nashuha sebelum pintu taubat tertutup dan sebelum tubuhmu ditimbun di dalam tanah. Dan pada saat itu tidaklah lagi berguna penyesalan.



Semoga Allah membangunkan kita dari kelalaian yang ada dan semoga Allah mengampuni dosa-dosa kita, menerima taubat kita, melindungi kita dari adzab qubur dan adzab neraka, serta memasukkan kita ke dalam surga Firdaus Al-A’la.



Shalawat serta salam senantisa tercurah kepada Nabi kita.

From: "sarikei sarawak"
Urgensi Tazkiyatun Nafs
Al-Ustadz 'Abdul Hasib Hasan, LC


--------------------------------------------------------------------------------

'Sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah dan mentazkiyah (mensucikan)mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Hikmah.� (QS.3:34)

Kita sering menyibukkan diri kita dengan kebersihan badan saja. Padahal Kebersihan jiwa jauh lebih penting dari pensucian badaniyah. Diantara pentingnya Tazkiyatun nafs atau pensucian hati adalah :

Pertama: prilaku dan perbuatan manusia sangat tergantung pada kondisi hati yang ada di dalam dirinya. Apabila hatinya bersih dan baik, prilakunya baik dan sebaliknya apabila hatinya kotor dan buruk prilakunya juga akan buruk. Rasulullah bersabda “ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh manusia ada suatu organ (mudqoh), apabila ia baik, baiklah seluruh tubuhnya, apabila ia rusak, maka akan rusaklah seluruh tubuh it. Dan organ itu adalah hati.�

Jadi perbaikan diri dan perilaku kita harus dimulai dari dalam diri kita sendiri, dari hati kita. “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu Nasib suatu kaum sehngga mereka apa yang ada dalam diri. Dan organ itu adalah hati�.(QS.13:11)

“hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan kata yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki perbuatan-perbuatanmu dan mengampuni dosa-dosamu.�(QS.33:70)

Perhatikanlah ayat tersebut diatas, dimulai dengan iman, kedua dengan perintah bertakwa baru kemudian perintah yang ketiga berkata benar, keempat perbuatan-perbuatan akan membaik dan kelima dosa-dosa akan diampuni Allah. Iman dan takwa yang tempatnya di dalam hati merupakan faktor utama yang menentukan perilaku manusia sehingga mendorongnya untuk berkata benar dan melakukan perbuatan-perbuatan yang baik. Manakala semua ini dilakukan, Allah akan mentazkiah orang tersebut dengan mengampuni dosa-dosanya .

Kedua : dari penjelasan diatas dapat kita fahami betapa pentingnya tazkiyatun nafs tersebut. Kebersihan hati lebih penting dan lebih utama dari pada kebersihan fisik. Hati yang bersih akan melahirkan tubuh dan prilaku yang bersih dan sehat, tidak sebaliknya. Dan tidak selalu benar ungkapan yang mengatakan “di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat.�yang benar adalah “hati yang bersih dan sehat akan menampilkan perilaku dan akhlak yang bersih terpuji�

Allah SWTberfirman “sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat (mensucikan hatinya) dan mencintai orang-orang yang membersihkan dirinya (fisiknya).� Ayat ini mendahulukan hati dengan bertaubat seimbang kebersihan badan dari najis atau hadast. Ini sekaligus berarti kebersihan hati lebih urgent bila dibandingkan kebersihan badan.

Ketiga : dengan hati yang bersih, hidup manusia akan tenang, damai dan bahagia . sungguh beruntung orang yang membersihkan dirinya. Dan sungguh merugi orang yang mengotori dirinya. Kebahagian dan ketentraman ini bukan saja terletak pada kehidupan duniawi yang fana, tetapi hati yang bersih juga jaminan kebahagian ukhrowi yang kekal dan abadi. Pada hari kiamat nanti, anak-anak dan harta tidak bermanfaat lagi, kecuali yang datang menhadap ke Allah dengan hati yang bersih “wahai jiwa yang tentram, kembalilah kepada Rabbmu dengan sukarela dan diridhoi Allah, masuklah kedalam surga-Ku.�

Keempat : mengingat demikian urgentnya tazkiyatun nafs bagi kehidupan manusia, karenanya Nabi Ibrahim, kekasih Allah dan juga ikutan kita, secara khusus meminta kepada Allah agar mengutus Rasul diantara anak cucunya yang kelak akan berperang melakukan Tazkiah . “Wahai Rabb kami, utuslah untuk mereka seorang Rasul dari kalangan mereka yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau. Dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan hikmah serta mentazkiyah (mensucikan mereka) (QS3.2:129)

Permohonan Nabi Ibrahim ini kemudian dikabulkan oleh Allah SWT dengan firman-Nya “sungguh, Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang Rasul dari golongan mereka ayat-ayat Allah dan mentazkiyah (mensucikan) mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan hikmah.� (QS.3:64)

Perhatikan antara do’a Nabi Ibrahim dan jawaban Allah SWT yang mengabulkan do’a tersebut. Pada do’a Nabi Ibrahim disebutkan pada urutan ketiga, urutan terakhirnya setelah membacakan (yasiu) dan mengajarkan (yuallim). Sedangkan dalam jawaban Allah yang mengabulakan do’a tersebut kata tazkiyah/mensucikan (yuzakki) ditempatkan pada posisi kedua setelah membacakan (yaslu), Bukan pada posisi ketiga dan ini menujukan bahwa tazkiyah demikian pentingnya sehingga harus ditarik pada posisi kedua.

Kelima ; ketika Allah SWT mengutus Rasulullah SAW, di jelaskan bahwa salah satu risalah utama beliau adalah tazkiyah .�Dialah yang mengutus kepada kamu yang buta huruf seorang Rasul (Muhammad SAW) diantara mereka yang membacakan ayat-ayat kepada mereka, mentazkiyah(mensucikan) mereka dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.� (QS. 62:2)

Dalam do’a yang sering beliau panjatkan ke hadirat Allah SWT juga berisi permintaan agar Allah membersihkan hatinya. “Ya Allah, berikanlah ketakwaan ke dalam hatiku dan bersihkanlah hati ini. Engkaulah sebaik-baik yang membersihkannya, Engkaulah pemeliharanya .� (HR. Muslim)