Saturday, October 08, 2011

Ya Allah Pilihlah untuk ku (06)


Ya Allah Pilihlah Untukku (06)

Semua ketentuan Allah berlaku atas diri kita, apa yang kita boleh buat ialah tunduk dan patuh. Kita sebenarnya ingin sampai kepada Allah. Itulah hasrat orang yang beriman. Untuk sampai kepada Allah maka amat wajar kita datang melalui pintuNya, dan sampai pada-Nya, melalui sebab-sebab yang telah ditetapkan-Nya. Kemudia kita tak payahlah ikut campur dalam aturan dan ketentuan-Nya.

Kita tidak dikatakan beriman kecuali kita ikuti hukum yang Allah tetapkan kepada kita, dan apa yang Allah tetapkan itukita terima tanpa rasa berat dan semuanya, bukan separuh separuh. Kita amat percaya dan yakini bahawa Allah lah yang berkuasa mencipta apa yang dikehendaki. Kita tiada pilihan, selain hanya ucapan Subahanallah, Maha Suci Allah, lagi Maha Tinggi.

Dalam hidup ini kita nak banyak perkara, semuanya menyenangkan hati kita, adakah kita dapat semua perkara-perkara itu. Jawabnya Tidak. Kerana sesungguhnya milik Allah kehidupan dunia dan akhirat .

Nikmat iman itu akan dapat kita rasi apabila kita redha Allah sebagai Tuhan kita, Islam sebagai agama kita, dan Nabi Muhammad adalah Nabi. Bila aku janji ini ditandatangai, dan dipatri dalam diri maka di saat itu, sembahlah Allah dengan penuh kerelaan. Di saat itulah kita akan menerima apa yang kita benci.

Dalam hal ini seoran arif penah berkata : Sesiapa yang tidak ikut mengatur segala urusannya akan diaturkan untuknya. Jika kita harus mengatur maka aturlah untuk tidak ikut mengatur. Payah sikit nak faham ni. Makna mudahnya tidak ikut mengatur lebih penting, walaupun ia termasuk dalam mengatur. Pilihlah untuk tidak memilih dan larilah dari segala sesuatu menuju Allah swt. Ini kerana Allah mencipta apa yang telah ia kehendaki sekaligus memilihnya.

Iman itu, ada yang sejati, ada juga yang tak sejati. Kita akan memiliki iman yang sejati jika kita berhukum sepenuhnya kepada Allah dan Rasul-Nya, baik ucapan dan perkataan, dalam mengambil ataupun meninggal, dalam mencintai atau membenci. Kita haru tunduk sepenuhnya. Itulah jalan ulama zaman dahulu, tingginya tawakkal ulama zaman dulu.

http://cikgunik.blogspot.com/

1 comment:

cikgunik said...

Oh God Choose To me (06)


All terms of God occurs on ourselves, what we can do is submit and obey. We really want to come to God. That is the intention of the believers. To get the most appropriate thing to God we came through the door, and got on him, by reason of his set. Then, we no need get involved in his arrangements and conditions.

We can not say unless we follow the law of faith that God to us, and what God set itukita accept without feeling heavy and all, not half-half. We strongly believe and trust that God is the power to create what is needed. We have no choice but to just talk Subahanallah, Glory to Allah, the Most High.

In this life we ​​want many things, all to please us, whether we can all that matters. The answer is no. Indeed, God's life and the hereafter.

Favor of our faith will be lucky if we pleased God as our Lord, Islam as our religion, and Muhammad is the Prophet. When undertaking is signed, and dipatri within it at that time, worship God with full consent. At the time, we will accept what we hate.

In this wise man came penah said: He who does not follow organize his course is arranged for him. If we have to configure it to not follow organized aturlah. Ni want to understand the difficult bit. Meaning does not come easily organize more important, even if it is included in the organizing. Choose not to vote and flee from everything to Allah. This is because Allah has created what it will, once chosen.

Faith, there is a true, some are not true. We will have a genuine faith if we berhukum to God and His Messenger, both speech and words, in taking or died, in love or hate. We are fully subject of sadness. That's the way the scholars of old, high resignation era scholars.


http://cikgunik.blogspot.com/